Selasa, 16 November 2010

TIPE KANAL HSDPA



Arsitektur HSDPA

HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) memperkenalkan semua efisiensi sistem dengan meminimalkan pengubahan yang telah ada pada arsitektur jaringan UMTS. Dalam radio interface protokol UMTS, 2 layer protokol yang sangat penting yang diimplementasikan pada Node B adalah MAC (Medium Access Control) dan physical layer. Dengan memperkenalkan HSDPA, dilakukan penambahan MAC sub-layer pada Node-B yang dikenal dengan MAC-hs (Medium Access Control – high speed).


Struktur Kanal Pisik HSDPA

Berikut ini merupakan penambahan tiga kanal baru pada sistem HSDPA :

a. High Speed downlink Shared Channel (HS-DSCH)

b. High Speed Shared Control Channel (HS-SCCH)

c. High speed Dedicated Physical Control Channel (HS-DPCCH)

Gambar 2..2 kanal HSDPA


HS-DSCH merupakan kanal transport yang mirip dengan DSCH pada UMTS (rel.99). HS-DSCH merupakan transport channel arah downlink pada HSDPA yang dapat digunakan untuk mengirim paket data oleh beberapa user dalam satu cell. ). HS-PDSCH mengadopsi adaptive modulation QPSK (quadrature phase shift keying) atau algoritma fase modulasi yang sudah ada, dan 16 QAM (quadrative amplitude modulation), yakni empat amplitude empat fase yang memungkinkan penggunaan data rate tinggi di bawah kondisi jaringan radio yang bermacam-macam.

HS-DSCH merupakan transport channel arah downlink pada HSDPA yang dapat digunakan untuk mengirim paket data oleh beberapa user dalam satu cell. HS-DSCH memiliki Spreading Factor (SF) tetap sebesar 16, berbeda dengan DSCH pada WCDMA yang memiliki SF variable antara 4 hingga 256. Transmission Time Interval (TTI) pada HS-DSCH sebesar 2 ms adalah lebih pendek jika dibandingkan dengan TTI sebesar 10, 20, 40, atau 80 ms yang digunakan pada channel-channel sejenis sebelumnya. HS-DSCH dapat dipetakan ke satu atau beberapa HS-PDSCH (High Speed Physical Downlink Shared Channel). Oleh karena itu HSDPA dapat melakukan multicode operation menggunakan hingga 15 channelization codes berdasarkan kategori UE (User Equipment). Satu TTI pada HS-PDSCH terdiri atas tiga time slot seperti tampak pada gambar di bawah ini.


HS-SCCH merupakan kanal laju data yang tetap yang digunakan untuk signaling pada arah downlink antara Node B dan UE sebelum memulai penjadwalan TTI. Kanal ini memberitahu UE bila ada data pada HS-DSCH yang dialamatkan ke UE tertentu, dan memberikan UE perubahan parameter dengan cepat yang diperlukan untuk penerimaan HS-DSCH.

HS-SCCH merupakan downlink physical channel dengan SF tetap sebesar 128 yang membawa informasi kunci yang diperlukan untuk HS-PDSCH. Satu TTI pada HS-SCCH terdiri atas tiga time slot. Informasi yang kritis terhadap waktu (time critical) diletakkan pada slot pertama HS-SCCH, seperti channelization codes set (7 bit) dan skema modulasi (1 bit). Dua slot selanjutnya mengandung informasi non-time critical seperti Cyclic Redundancy Check (16 bit), transport block size (6 bit), redundancy and constellation version (3 bit), informasi HARQ, dan new data indicator (1 bit).


HS-DPCCH merupakan kanal pada arah uplink dengan bandwidth yang rendah yang digunakan untuk membawa informasi signaling ACK/NACK. Kanal ini akan memberitahukan apakah hubungan transmisi pada arah downlink telah sukses didokodekan dan CQI (Channel Quality Indicator) yang digunakan telah sesuai dengan link adaptation.

Selain berasosiasi dengan HS-SCCH, HS-DSCH juga berasosiasi dengan satu dedicated uplink physical control channel pada arah uplink, yakni HS-DPCCH. SF pada HS-DPCCH adalah tetap sebesar 256. HS-DPCCH membawa informasi control yang diperlukan dalam pengiriman paket data, seperti ARQ acknowledgement (ACK/NACK) serta CQI (Channel Quality Indicator). Nilai bit pada slot HS-DPCCH digunakan untuk memilih skema modulasi dan koding untuk pengiriman selanjutnya, dari QPSK dengan turbo code R=1/4 hingga 16-QAM dengan turbo code R=3/4. Termasuk memilih untuk tidak melakukan pengiriman jika kondisi kanal buruk .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar